Saturday, December 31, 2011

Ujung Dua Nol Satu Satu

Banyak yang sudah terlewati
Ada yang mengesankan ada pula yang tidak
Semuanya adalah menjadi satu bagian pertumbuhan
Tanpa bisa memilih mana yang tak dikehendaki diantaranya
Yang bisa dipilih hanyalah untuk memilah mana yang membaikkan
Waktu akan terus berjalan tanpa menunggu apa mau kita semua
Karena kita yang harus mengisi waktu itu menjadi ruang hidup
Entah menjadi ruang yang tertata rapi atau porak poranda
Semuanya ada pada kendali kita untuk mengisinya
Tahun 2011 akan berakhir hari ini
Kesempatan pun makin sempit
-LS-

Friday, December 30, 2011

Terpana(h) Menganga

Aku mendengarkan
Ku simak dengan baik dan tenang
Terkadang kupandang dengan senyuman
Ada binar yang terbias pecah bagai pias kaca
Dia tidaklah sedang sedih
Tapi juga tidak sedang gembira
Dia sedang menderita serangan aneh
Raga panas dingin tak menentu arahnya
Perangkat medis tak pula mampu mendeteksi
Dia tampak menderita tak berujung jejak
Dengan satu perkataannya yang singkat
Aah, rupanya dia sedang jatuh cinta tak bertapak
Pandangan bagai monoton hanya tentang sang pujaan
Tuturnya beku karena lidahnya hanya mampu sebut namanya
Dunia bagai senyap mendadak bila dia ingat sang pujaannya
Siang menjadi malam dan malam menjadi siang baginya
Tak ada ruang baginya untuk tidak terngiang akan pujaan
Semoga kau tak menderita parah akan panah asmara itu
Hanya dirimu sendiri yang sanggup obati luka panah itu
Luka cinta yang kini sedang menganga lebar
-LS-

Monday, December 26, 2011

Lucu Membahagiakan

Begitu bahagianya aku di hari ini
Ku bertemu kembali dengan teman lama 
Tak ketinggalan ada rona ceria sang bocah lucu 
Begitu aktif bagai ingin mengambil alih isi dunia
Bebas bergerak dengan alam pikiran yang polos
Tanpa tinggalkan ekspresi kritis seusianya
Aku bagai terpikat dengan polahnya yang bebas
Rasa ingin taunya menggerus kejenuhannya
Bocah lucu yang begitu menyayangi ibundanya
Semoga ia kelak bertumbuh menjadi yang dimuliakan
Aku iringi dengan doaku tanpa ku harus melihatnya
Karena Tuhan Maha Ketahui segala isi dunia
Siang dan malam, terang dan gelap
Sepanjang masa
-LS-

Sunday, December 25, 2011

Penghidupan Kehidupan

Kehidupan tidaklah hidup tanpa suatu penghidupan
Penghidupan dengan cara yang layak dan membaikkan
Bukan hanya pada diri sendiri tapi juga lainnya di sekitar
Membangun dan mengisi keberadaan lahir batin yang bertumbuh
Karena itu adalah suatu investasi diri yang meneduhkan jiwa raga
Wahai anak-anakku terkasih
Bertumbuhlah kalian dengan jiwa berani penuh keluhuran
Bangunlah kehidupan kalian dengan cara yang luhur teratur
Hadaplah langit untuk melihat Tuhan mu
Tengoklah sampingmu untuk melihat sesama
Runduklah bawahmu untuk membantu yang lemah
Tadahkan tanganmu untuk memohon pada Nya bukan lainnya
Janganlah kalian hidup dengan cara menghisap hak jiwa lain
Karena itu akan menentukan derajat & martabat hidupmu
Janganlah kelak kalian pongah karena hartamu
Karena harta bukanlah bagian dari dirimu
Itu hanyalah sarana amanah bersifat sementara
Untuk bisa berbuat yang membaikkan diri dan lainnya
Yang kemudian menghantarkan alur dunia akhirat kalian
Ciptakan dan bangunlah penghidupan kalian dengan luhur
Demi kehidupan yang tenang teduh meluaskan wawasan
-LS-

Wednesday, December 21, 2011

Layar Dunia

Layar itu dapat bercerita apa saja
Kapan saja sesuai keinginan penontonnya
Dengan bahasa apapun dan sekeras apapun suaranya
Bahkan luas dan jauhnya dunia hanya sejarak jengkal kaki
Tampil disuatu kotak layar yang selalu diam terpaku manis
Selalu setia menunggu perintah untuk tampilkan wajah dunia
Suatu malam yang tenang namun penuh keceriaan bersama
Duduk santai menyaksikan gerak bingkai-bingkai film
Tawa dan haru silih berganti masuki ruang jiwa penonton
Malam yang seru dan menghibur
-LS-

Sunday, December 18, 2011

Teduh Cerah

Pagi yang begitu cerah
Langit bersolek biru lembut dengan sedikit selimut kapas putih
Sinar matahari pagi bebas bercumbu lembut untuk pesona warna bumi
Betapa semarak rasanya berkegiatan dalam tempat berteduh penuh anggun
Lantunan nada suara Andrea Bocelli pun mengisi ruang damai yang menggetarkan
Kebahagiaan antar jiwa dan hati pun saling bertutur dengan tanpa batasan
Pagi yang penuh keceriaan
Ketenangan
Kedamaian
Keteduhan
-LS-

Saturday, December 17, 2011

Wajah Malaikat

Mereka adalah kaum yang aktif penuh rasa ingin tau
Selalu tergelitik untuk bertanya dengan banyak arah tujuan
Kadang pertanyaan mereka tak terjangkau akal karena imajinasinya
Mereka begitu bebas bergerak tanpa beban
Bahkan banyak tingkah polahnya yang lucu
Mengundang tawa lepas yang membahagiakan
Tak jarang pula menguji kesabaran kita
Mereka adalah wajah-wajah para malaikat
Sebagai pengingat kita atas apa yang sudah dan belum kita lakukan
Mereka adalah anak-anak yang selalu setia menanti panutan luhur
Wahai anak-anakku terkasih
Ku dampingi kalian dengan doa-doa
Agar kelak menjadi manusia berdaya guna
Bermanfaat bagi kehidupan diri juga lainnya dan semesta
Penuh taqwa dan tawakal bersumber dari iman yang kukuh
Semoga jiwa kalian selalu teduh dan penuh kedamaian
-LS-

Saturday, December 10, 2011

Vitamin T

Hidup tanpa pelengkap bagai pohon di tanah gersang
Keberadaan teman adalah pelengkap yang menyuburkan
Rona ragam kharakter tiap teman perkaya rona kharakter diri
Beradaptasi dengan banyak perbedaan sebagai eksplorasi diri
Tiap dari mereka miliki kelebihan & kekurangannya masing-masing
Kadang kita didengarkan 
Kadang pula kita mendengarkan
Kita bisa menjadi tempat bercurah mereka
Bisa pula kita yang bercurah terhadap mereka
Bermodalkan hati yang membuat kenyamanan bersama
Tak ketinggalan untuk tertawa bersama
Walau hanya untuk hal yang amat sepele
Silih berganti berarak sesuai kebutuhan
Bagai tak ada celah sepi dengan keberadaan teman
Teman adalah pelengkap yang menyemarakkan hidup
Mereka adalah vitamin yang tidak dijual bebas dimanapun
Tetapi dapat ditemukan dengan bebas dalam pergaulan
Itulah istimewanya vitamin T
-LS-

Friday, December 9, 2011

Abadi Sepanjang Masa

Waktu terus mengendus dunia yang berputar tanpa henti
Setiap dari kita akan pergi meninggalkan atau ditinggalkan
Betapa pilu rasanya bila kita akan meninggalkan kaum terkasih
Apalagi bila kita yang akan ditinggalkan mereka yang terkasih
Warna cerah ceria bagai meredup dengan enggan dan terpaksa
Tak kuasa rasanya pun hanya untuk membayangkan redupnya jiwa
Tapi itulah kenyataan suatu proses kehidupan milik sang Maha Kuasa
Kita semua hanya diberi kesempatan untuk mengusung hidup dengan iman
Bertaqwa kepadaNya dan saling mengasihi antar sesama dan semesta
Aku tidak tau siapa yang akan mendahului diantara kita
Bila kau dahulu meninggalkanku 
Akan kudampingi kau dengan benderang lentera doa-doa
Dengan kekuatan cinta kasihku padamu yang tulus mendalam
Bila aku mendahului dirimu
Akan kupastikan bahwa cinta kasihku akan bersemayam dalam dirimu
Sepanjang masa yang sanggup kau bentangkan dalam nafas kehidupan
Karena cinta kasih dan sayang tak kan pernah redup dalam hati yang bening
Dalam jiwa yang penuh semangat dan ketauladanan
Semoga itulah yang akan abadi sepanjang masa
Dimanapun kita saling berada untuk terus bertaut
-LS-

Thursday, December 8, 2011

Sepoynya Mendengar

Suasana malam yang sejuk sepoy tadi malam
Hembusan angin begitu terasa sejuk dingin
Walau langit sedikit berselimut selaput awan putih
Bulan tampak malu ingin tampilkan wajah cantiknya
Namun sinarnya tetap jadikan dirinya rembulan ayu
Suasana malam yang tak seperti lazimnya di kota ini
Dan kesejukan itu masih berlangsung di pagi hari ini
Nuansa damai bagai berseri walau ada deru bising
Wahai kawanku
Janganlah kau pilu sendiri
Semoga kau tak lagi membenci dunia
Lapangkanlah jiwamu dalam keteduhan 
Berseri-serilah bersama banyak hati yang ceria
Resapilah rasa ikhlas agar dirimu tenang dan teduh
Tak lagi gundah dengan coretan pilu yang membatu
Karena rona dirimu masih terus berpendar tanpa redup
Wawasanmu akan membangun dan membentuk kebahagiaanmu
Dan wawasan itu bersumber dari saluran pendengaranmu sendiri
Mendengar tanpa desakan ego
Mendengar dengan lapang ikhlas 
Karena itu dapat menyelamatkanmu
Dapat menghapus kebencianmu yang panjang
Maka mendengarlah demi kebahagiaanmu, kawan
-LS-

Wednesday, December 7, 2011

Just Be It

Good morning my darling...
You have my love with my whole heart comes with it
It is such a beautiful feeling and yet rich of happiness
Gloomy moods are swept away and vanishing soon
Have not found any day like today
And today is not just like any other day before
Sense of growth enriching the beloved and loving soul
Thank you for being part of this taking place without fail
I Do Love You So Dearly, My Darling...
Be Well and Happy...
-LS-

Tuesday, December 6, 2011

Binar Aura

Aura kasih sayang saling berbinar dari berbagai penjuru
Terasa hangat di hati teduh di jiwa dan lapang di dada 
Suatu vitamin yang menambah banyak gairah dan suka cita
Bagai jatuh cinta berjuta kali dan tanpa rasa jera menyengat
Tak sanggup ku serap segala binar aura kasih sayang itu
Betapa membuatku begitu bahagia tak terukur lepas bebas
Kadang tercekat rasa cemas bagaimana ku dapat berbalas
Semoga ku mampu untuk membagi perhatian yang sama
Dengan banyak keterbatasanku yang membentang
Tak pula cukup ku utarakan dengan singkat kata
Namun sebaiknya ku ucapkan bahwa aku mengasihimu
Semoga aku tak luput untuk memperhatikanmu semua
Karena begitu banyak kekuranganku
Begitu banyak keterbatasanku
With My Love...
-LS-

Monday, December 5, 2011

Bunga Rupa

Bunga Rupa adalah bunga yang berharga bagi kehidupan madani
Bentuknya tidaklah elok namun fungsinya berikan daya hidup insani
Dari banyak penghujung arah sang bunga telah terus dicari
Karena tanpa bunga ini kehidupan bagai lunglai lemas tak ceria
Ku tau betapa bersungutnya jiwa bila kelopak bunga rusak terhempas
Belum pernah ragaku berhenti untuk mencari menggantikan hempas luka
Jiwaku pun terus telusuri lorong pencerah dari langit berupa mukzizat
Andai ku dapat segera temukan jenis bunga Rupa ini
Akan ku persembahkan segera untukmu dihari ini pula
Sebagai hadiah yang meluaskan kenikmatan kehidupan
Agar kau leluasa dalam keteduhan yang juga menyejukkan
Agar pula wajah kebahagiaanmu elok dengan solek alami
Bunga Rupa tidaklah ditemukan di lereng gunung emas manapun
Karena ia bertumbuh melalui keyakinan dan kesabaran dalam jiwa
Semoga memang itulah yang akan menumbuhkan kelopak bunga Rupa
Tak hanya dengan keyakinan dan kesabaran tetapi juga rasa Tawakal
Karena Allah SWT tidak pernah lalai akan apapun dalam dimensi manapun
Khususnya bagi siapapun yang penuh harap RahmatanNya
Berbahagialah dalam Tawakal mendalam
Bunga Rupa akan tersedia untukmu...
-LS-

Saturday, December 3, 2011

Tawa Bahagia

Berseloroh yang santai apa adanya
Terbahak lepas bersama yang menyenangkan
Aah,... Betapa hari terasa ringan penuh kesan
Cerita-cerita banyol yang kadang penuh kegilaan
Awan mendungpun tergeser karena pesona bahagia bersama
Dalam kebersamaan segalanya tak ada yang berujung lelah
Pastilah semua itu akan menjadi kenangan yang tak berbatas
Tak kan pula membuat hati meringkuk sepi dalam bentangan waktu
Aku tak kan lepaskan pesona bahagia ini dari ruang jiwa damaiku
Teruslah bersahaja dalam tawamu yang lepas
Karena aku akan selalu tertawa bersamamu
-LS-

Friday, December 2, 2011

Dimensi Persahabatan Terkasih

Sahabatku Terkasih,

Telah tepat satu tahun lamanya persahabatan kita terpisah raga
Warna-warni kenangan tetap tak pernah redup dari kilau gerlap
Kenangan itu terus bertumbuh menjadi rona penceria hari-hari
Walau kadang terseling dengan linangan air mata yang sejuk
Banyak spontanitasmu yang membuatku terbahak lepas
Banyolan versi dirimu yang original tanpa banding
Mengundang tawa yang lepas tanpa kesan palsu
Kau begitu mengundang banyak pesona
Dalam dudukmu tak tertinggal pula cerita haru
Hingga sumur air mata pendengarmu pun memancar
Ragam ceritamu banyak menggelitik wajah nurani
I Miss You So Dearly, Papa...
I can bear this with my tears sliding in
Suatu haru kebahagiaanku yang mendalam
Telah pernah merasakan persahabatan lahir batin yang tak ternilai
Tak pula terbandingkan dengan bentangan harta duniawi
Apapun kelebihanmu, kau adalah sahabatku
Apapun kekuranganmu, kau adalah sahabatku
Kau adalah ayahku yang apa adanya, Papa
I Am Proud Of You, Papa.  Yes, I Am...
Again and again... I Miss You So Dearly, Papa
Segala rasa ini terus menguatkan dengung petuahmu
Telah kurasakan kini dimensi persahabatan lain
Semua ini berlangsung dengan izin Allah SWT
Akan kubawa persahabatan kita hingga kapanpun
Semoga kau tetap selalu teduh dalam ruang dimensimu
Dengan Cahaya Rahmatan Allah SWT sepanjang masa
Semoga doa-doa ku menjadi penuntunmu menuju kenikmatan akhirat
Air mataku kini bukanlah tangis terhadapmu tetapi sentuhan kasihku
Semoga titian jalanmu menuju surga penuh benderang lentera doa-doa
All My Love, My Dearly Good Friend
With My Whole Heart As Always, Papa
I Love You So Dearly...
-LS-

Sunday, November 27, 2011

Syukur

Ia belum mau menepi dari hingarnya suasana ceria
Belum juga mau berhenti menapak dari bingarnya bahagia
Suatu rasa yang ringan namun dengan bobot jiwa yang dalam
Ia amat membuai dalam pelukan hangat suatu kebahagiaan solid
Berfondasikan ilmu kehidupan yang tak terukur bentangan alam
Bermandikan surya sebagai pencerah yang tak tergantikan apapun
Ia terus lembut memukau menghantarkan energi-energi penggiat
Aku memang terpukau dengan bentangan rasa mendalam ini
Tak terukur dengan dimensi pandang kecuali ragam rasa
Hanya imajinasi yang mampu mengukur nikmat rasa ini
Dan itulah suatu rasa syukur
Betapa bersyukurnya aku...
-LS-

Friday, November 25, 2011

Black Magic

Witnessing a fresh sunny morning with smile
Sitting down with the loving and loved one at home
Without leaving out warm cup of coffee mixed with love
Warming conversation of gentle words through the cheers of eyes
Expressing our free soul to love and being loved unconditionally
What a beautiful sunny day being at home for & with all the flames
A song of That Old Black Magic brightens up the love flames
The loving days with the loved one at home and from home
It is full of magic, the black magic called Love
Here is my love for you, my darling
I do love you...
-LS-

Wednesday, November 23, 2011

Jembatan Langit

Sore hari yang mendung sejuk dengan sedikit rintik gerimis super halus
Tersibak suatu kenikmatan dengan segelas teh susu hangat saat dudukku
Tak hanya menghangatkan raga melalui sebatang lorong kerongkongan
Juga jiwa setelah kesinambungan banyak aktifitas otak dan otot
Tak ada yang istimewa selain ingin menyambut jembatan langit
Yaitu menyaksikan perubahan siang menuju malam
Langit yang terang berganti busana malam berbinar
Yang kadang penuh perhiasan bintang permata saling berkerlingan
Kemudian akan semakin larut untuk layar-layar mimpi mengembang
Dalam kesunyian yang nyenyap untuk menyambut pagi hari kembali
-LS-

A Morning Wish

Driving up in the grey morning
The sun seems trying hard sneaking out
The clouds are hanging down a bit lazy
But such atmosphere shifts away in a nice comfortable car drive
Even a lot more marvelous with the song called I Wish You Love
It is such a wonderful feeling to start the busy day
So, to you my darling...
I Wish You Love
-LS-

Tuesday, November 22, 2011

Munajat dan Syukur

Dunia begitu menyemarakkan banyak pilihan dan rasa
Bahkan tak terkira pula dimana dan kemana ujungnya
Namun tak ada yang meneduhkan jiwa kecuali bermunajat dan bersyukur kepadaNya
Bermunajat akan pilihan mana yang baik dan patut untuk dipilih dan dinikmati
Bersyukur akan nikmat lahir batin atas apapun yang meninggikan derajat hidup
Pula segala tantangan yang mengingatkan untuk terus bertumbuh dengan iman
Terasa menyejukkan
Meneduhkan
-LS-

Monday, November 21, 2011

Persahabatan

Hidup terasa indah dan berisi dengan jalinan persahabatan
Meluaskan jiwa menenangkan hati meneduhkan langkah
Menguatkan jiwa raga dalam berlabuh dengan gelombang
Pasangan pundak bertambah dengan kekuatan jiwa lain
Pancaran hati yang mencerahkan pagi hingga larut
Bawalah persahabatan ini kemanapun kau mau
Kapanpun kau ingin mendekap kehangatannya
Bagaimanapun kau ingin memandang keindahannya
Karena persahabatan yang tulus tak pernah bisa pupus
Walau dengan bentangan jarak pula waktu dan dimensi sekalipun
Tak ada yang bisa menghalangi apalagi membatasi persahabatan
Karena Tuhan telah mengizinkan tautan persahabatan berlangsung
Aku sungguh bahagia dan penuh rasa syukur mendalam
Semoga kau pun berbahagia dengan caramu
With My Whole Heart As Always
I Do Love You Dearly...
-LS-



Saturday, November 12, 2011

Simply Joyful

Driving up comfortably in a fresh happy morning
On a nice ride of German car, listening to My Foolish Heart
Wide imagination takes its part
Such a lovely beautiful day
-LS-

Sunday, October 16, 2011

My Whole Heart On Your Day

Suatu pagi yang sejuk nan cerah
Sinar matahari bagai saling bersaing menembusi rongga tanah segar
Kuhadapkan diriku untuk bersimpuh dan bermunajat atas kebesaranNya
Perlahan kubuka Kitab Suci yang kusiapkan untuk persembahan doa-doa
Begitu teduh karena semua itu kutujukan untuk ayahandaku terkasih
Mataku masih saja tergenang dalam piasan kaca-kaca bening berair
Yang semuanya bersumber dari getaran hati akan banyak kenangan
Kedahsyatan rasa dengan penuh kelembutan yang tak terucap kata
Lantunan doa-doa pun berujung dengan kata Amin
Lalu ku ucapkan: "Selamat Ulang Tahun, Papa."
"How I care deeply about our friendship"
With My Whole Heart...
-LS-

Friday, August 5, 2011

Tapak Rindu

My Darling Papa,

I Miss You Dearly, Papa...
Aku rindukan Kau setulusku, Papa...
Ikatan batin ini bagai tak putusnya walau kita telah berpisah raga
Persahabatan kita tetap erat Papa walau kau kini hadir dengan caramu
Terbukti dengan dimensi yang kurasakan begitu kuatnya terbentang
Selera musik-musikmu terus berdendang mengiramakan keseharianku
Pesan-pesanmu terus berdengung teduh tanpa nada sumbang terseok
Semua itu masih menguatkan banyak tapak kakiku melangkah meneruskan petuahmu
Kau bukanlah manusia terhebat dan terkuat bertangan besi
Tapi ku yakini kau adalah sosok yang baik memuliakan kehidupan yang luhur
Selama pendampinganku sebagai sahabat sekaligus anakmu, komitmenmu tak terpatahkan
Kebahagiaanmu adalah membahagiakan orang lain dengan cara yang kadang tak terduga
Bahkan tak jarang mereka yang menerima hingga merasakan tersedak suatu kebahagiaan
Bila air mataku masih terus mengalir, bukan karena aku menangisimu, Papa
Itu karena warna kenangan yang masih terus mengaliri ruang memori & hatiku
Kau begitu teduh nyaman saat ku belaikan telapak tanganku pada dadamu
Kau begitu nyaman saat ku belaikan telapak tanganku pada hasta tanganmu
Kau begitu tenang saat ku belaikan telapak tanganku dibelakang telingamu
Kau begitu ceria dengan cerita-cerita gilaku yang kau pun terhibur karenanya
Masih begitu banyak pesona kedalaman warna kenangan yang tak terhantarkan kata
Ku tak lagi bisa mempersembahkan apapun padamu, Papa
Satu-satunya yang bisa kupersembahkan kini hanyalah doa-doa ku yang tulus
Semoga kau selalu teduh bersamaNya dan terdampingi oleh para Malaikat
Kelak kita akan bertemu lagi dalam tautan dimensi yang telah dijanjikanNya
Terima Kasih Papa, kau telah menjadi sahabatku
Yang selalu berikan ruang hatimu untuk tumbuhku
I Miss You So Dearly, Papa...
With All My Love...
-LS-

Friday, July 29, 2011

Pancar Taut

Jarak kadang dapat mengusik ketenanganmu
Namun diantara jarak itu ada dimensi lain yang tetap terbentang tanpa putusnya
Tak dapat dilihat mata
Tak dapat dirasa raba
Tak dapat dicium hidung
Tak dapat dikecap rasa
Tak dapat didengar telinga
Namun ruang dimensi itu terasa amat hidup dengan daya pancar istimewanya
Memancarkan daya ikat bathin yang kuat tak terusik oleh bingarnya dunia
Tak pula terkoyak oleh keengganan untuk terus bertaut
Suatu dimensi yang berada didalam suatu & antar jiwa
Bersumber dari suatu hati yang apa adanya
Bentangan daya pancar itu akan terus bersaut
Apalagi ku beranjak kota hanya sekejap saja
-LS-

Sunday, July 10, 2011

Berbahagialah

Tak lagi ada rasa kelabu berdenyut debar
Gerbang kenyamanan telah didepan pandangmu
Jendela wawasan hanya berjarak hasta tanganmu
Pijakan keteduhan hanya selangkah kakimu maju
Harapan nan indah tak lebih dari kuasa niatmu
Kehangatan alami hanya berjarak antar dekapan
Kekuatan baru saling bertaut antar genggaman tangan
Yang semua itu berdaya pancar dari hati penuh kasih
Tak terbandingkan dengan kekuatan apapun
Termasuk kekuatan dimensi logika manapun
Bila kau fahami itu semua 
Kau sesungguhnya telah menemukan dirimu dalam pelukan bahagia
Karena kau telah miliki tempat bersandar yang meninggikanmu
Yang membuaimu nyaman
Yang meneduhkanmu sejuk
Penuh rasa kasih yang utuh tanpa retak
Tak hanya hatimu yang bersandar juga ragamu
Bila hatimu tenang maka ragamu teduh senantiasa
Bersandarlah teduh
Tenang penuh damai
Jangan lagi kau merasa letih sendirian 
Jangan pula kau merasa berlipat beban
Jangan lagi kau sedikitpun kuatir
Kau miliki pundak lain beserta mata hatinya
Bahwa cita rasa itu akan terus berlangsung
Untuk dirimu dan agar dirimu terus penuh rona
Berbahagialah...
-LS-

Saturday, July 9, 2011

Tumpuan Teduh

Tau kah kau...
Rasa damai ini meresapi ke tiap rongga sel ragaku
Bersemayam teduh dengan wajah alam yang damai
Kupijakkan kaki di pagi bersinar cerah dan sehat
Menggantungi lembaran pelindung ragaku
Yang ku cuci dengan energi tenagaku sendiri
Begitu menyehatkan tanpa kondisi yang rumit & mahal
Menumbuhkan makna pentingnya raga yang bermanfaat
Otot saling menguatkan bersama tulang
Nafas beraturan lalu lalang mengisi paru
Jantung berirama untuk memompa bulir darah
Jemari tangan bertaut penakluk genggaman
Jemari kaki mengimbangi julang raga
Aku bertumpu pada suatu keteduhan
Di alam yang tak mengenal deru duniawi
Suatu desa yang teduh tenang damai sejuk
-LS-

Friday, July 8, 2011

Kediaman Hati

Kau tak ingin ditinggalkannya
Erat tanganmu di jemarinya mengatakannya
Kau tak ingin ditinggalkannya
Jantung hatimu terus dengungkan namanya
Kau semeringah bertemu dengannya
Pandang matamu begitu dalam bahagia
Kau ceria mendengar suaranya
Nadamu begitu dalam berlabuh ceria
Tak perlu sedikitpun kau merasa kuatir
Karena kau mendapatkan perhatiannya utuh selalu
Tak perlu sedikitpun kau merasa sedih
Karena batinnya selalu siaga akan panggilanmu
Tak perlu pula kau merasa jauh darinya
Karena hatinya selalu dekat denganmu tanpa batas
Kau selayaknya teduh dan nyaman
Karena kau dapat semayamkan hatimu apa adanya
Tanpa ragu apalagi kuatir
Itulah kediaman hatimu
-LS-

Thursday, July 7, 2011

Lakon Sumbang

Mereka itu sibuk menabuh kata dengan bunyi sumbang
Mereka itu sibuk menata topeng berkulit wajah bunglon
Mereka itu sibuk melontar cerita penuh kebohongan
Sadar mereka dalam kepanikan membuncah
Namun tak sadar itulah kebodohan mereka
Ingin menjadi pengayom 
Namun sayang hanyalah daya pecundang yang tampil
Kata-katanya fasih cerminan penyamun salah tempat
Apa kerja mereka sebenarnya
Selain jadikan diri mereka sendiri lakon bodoh nan panas
Yang tak elok untuk ditonton namun elok untuk diserapah
-LS-

Wednesday, July 6, 2011

Pelukan Wajah Pagi

Pagi benderang berlangitkan biru cerah penuh gairah
Berselimut udara pagi 19 derajat Celcius yang segar
Aku bersanding dengan suasana pagi yang menawan
Ku dudukkan ragaku di suatu warung susu jahe yang nikmat
Ku lengangkan jiwaku nikmati segarnya makan pagi sederhana
Suasana yang riang namun teduh
Ku bentangkan imajinasi terjauhku merasakan rona ini
Aku terbuai dalam kesejukan yang tak terbeli di kotaku
Andai kau dapat bersamaku untuk merasakan nikmatnya
Betapa tali kebahagiaan akan terbentang luas lepas bersama
Jiwa raga bagai tanpa pilu apalagi beban
Wajah pesona pagi yang luluhkan hatiku
Teduhkan jiwaku
Tenangkan hariku
Cantik menawan
Aku dipeluknya
-LS-

Tuesday, July 5, 2011

Ladang Bunga Hati

Oleh karenanya
Jika kau merindukannya, ia tak pernah sedikitpun jauh darimu
Jika kau membutuhkannya, kapanpun kau dapatkan tempat darinya
Jika kau inginkan kehadirannya, ia selalu hadir saat kau mengingatnya
Kau telah miliki ladang untuk hatimu dapat kau semaikan dengan tenang
Tak perlu lagi kau merasa gundah karena kehampaan yang menggoncang
Karena ia telah hamparkan ladang luas untuk hatimu terus dapat bersemi
Bunga-bungamu tak lagi akan terus kuncup menanti
Mereka akan mekar mengembang indah dengan pesona
Kadang sesekali akan menggoda kumbang datang menyapa
Bunga hati akan terus mengayun riang bersama sepoinya keceriaan
Semoga kau terus bersemi ditengah ladang yang sejuk nan damai
Jangan lagi rasa kuatir menguasai dirimu tanpa henti
Karena bungamu siap akan mengembang penuh warna
-LS-

Monday, July 4, 2011

Jatuh Cinta

Bagaimana aku tidak jatuh cinta
Perangainya yang begitu bersahabat
Berbusanakan warna-warna alami yang serasi
Dalam cerahnya langit biru benderang yang membentang
Udaranya begitu sejuk dan kadang dingin mengulum kuat
Air tanah yang segar dan sejuk bagi kebersihan jiwa raga
Masyarakat yang begitu saling mengayomi antar jiwa
Senyum mereka yang selalu merekah lembut nan tulus
Pancaran jiwa-jiwa yang sederhana dan jujur
Yang selalu tunduk dengan norma-norma alam
Kupijakkan kakiku diatas tanah merah tanpa alas
Sebagai sapaku pada bumi yang teduh dan asri
Hangat tanah merah merasuki pori kaki sebagai balas sapa
Sinar pagi cerah menembusi ruang angkasa berakhir di bumi
Menyibakkan banyak kehidupan hingga mereka yang terkecil
Barisan pegunungan yang berjejer saling bergandengan mesra
Julangan gunung yang dipucuknya mengambang awan kapas
Rumpun hijau segar saling merapat dikitaran kaki gunung
Gelombang dataran yang menuaikan pemandangan erotisnya
Semua penjuru pandang bagai saling menjaga
Tak ingin saling mengoyak apalagi merusaknya
Tatanan alam yang meneduhkan perangai jiwa
Juga menyejukkan hati yang terasa berbunga
Itulah suasana desa yang tenang lagi sejuk teduh
Dimana aku selalu merasa jatuh dalam pelukannya
-LS-

Sunday, July 3, 2011

Hanya Sekejap

Daya pikir ini tak hendak ingin berhenti menguak banyak dimensi ruang
Kaki ini tak hendak berhenti melangkah menapaki banyak dimensi tempat
Tangan ini tak pula ingin berpangku malas menggurat nuansa karya diri
Mungkin banyak hati tak ingin merasa ditinggalkan
Tetapi aku pergi tak akan lama...
-LS-

Saturday, July 2, 2011

Indra Hati

Saat ia merasa getir, ada jiwa lain yang mendengarkan hatinya
Saat ia merasa bimbang, ada jiwa lain yang mendekap hatinya
Saat ia merasa sempit, ada jiwa lain yang mengisi hatinya
Saat ia merasa tak berdaya, ada jiwa lain yang menggugah hatinya
Saat ia merasa riang ceria, ada jiwa lain yang mengiringi hatinya
Saat ia merasa semangat, ada jiwa lain yang mendampinginya
Saat ia merasa percaya diri, ada jiwa lain yang mendukungnya
Saat ia merasa tenang, ada jiwa lain yang pula merasakannya
Suatu harmonisasi pengertian antar hati 
Hati yang terus saling memberi dan menerima
Tak hendak terputus karena desakan keengganan akan berbagi
Tak hendak pula ingin terhempas karena malasnya saling bersapa
Semua bagai saling bertaut karena hati yang penuh kasih & ikhlas
Suatu kebeningan antar hati yang tak kuasa untuk hanya membiarkan
Nada-nada hati saling berdendang melintasi antar raga 
Untuk saling menguatkan
Untuk saling mengisi
Dengan biasan kasih tulus tak terukur
Karena hanya itu yang membuat hidup menjadi hidup
Dan semua itu bermula dari hati
Dari suatu jiwa
-LS-

Tuesday, June 28, 2011

Perhiasan Hidup

Hari menjelang siang yang beriramakan degub semangat nafas bisniz
Dalam suasana ruang berbalut dinding kokoh di tengah metropolitan
Kaula muda penggiat roda ekonomi dalam busana formal menawan
Sibuk merancang dan menjual konsep untuk bulir pundi
Saling memberi dan saling menerima
Saling bermutualisma sebagai simbiosa bisniz 
Saling lontar kata berirama hangat nan elegan
Sebagai penghantar seni berpribadi untuk tampil
Nada tutur dan tawa yang berintonasi membumi
Daya imajinasi bisniz yang berorientasi membangun
Ditengah bingarnya jiwa-jiwa muda bersemangat maju
Membangun rencana matang
Menata prospek pertumbuhan
Menggerakkan kehidupan
Demi meletakkan impian 
Menguatkan harapan
Mewujudkan kesejahteraan
Menghias diri dengan pengalaman
Menjadikan diri berhiaskan tahta ilmu hidup
-LS-

Tuesday, June 21, 2011

Spektrum Pagi Cerah

Pagi cerah yang penuh rona keanggunan
Sinar pagi begitu lembut menyusupi tiap rongga pori
Aku begitu terpukau akan keteduhan yang benderang ini
Burung saling bersaut menuturkan keceriaannya dengan lepas bebas
Kepak-kepak sayap tak pupusnya mengisi ruang langit pagi cerah
Rumpun lebah giat mengerubungi para putik mencari sari
Sesekali ranting dan daun saling bergoyang tenang
Spektrum sinar pagi berpendaran ke berbagai penjuru pandang
Menyeruakkan warna-warni alam yang begitu mempesona tak terukur
Aku memang terpukau
Aku memang terpesona
Dengan keteduhan yang penuh warna
Dengan ketenangan yang meluaskan jiwa
Dengan kebahagiaan yang menggiatkan semangat
-LS-

Rona Bidadari

Bidadari telah berhuyung turun ke bumi saat ufuk menampilkan wajahnya di pagi cerah. Mereka telah meninggalkan rona kecantikannya bagi siapapun yang penuh semangat di bumi ini. Selamat pagi cerah sang cantik. Semoga kecantikanmu mengundang rona alam sekitar ikut bersemangat dan ceria selalu dengan keteduhan dan ketenangan dan rasa damai.
-LS-

Monday, June 20, 2011

Selera Hidup

Disuatu sisi pandang dalam suasana kediaman yang tenang dan teduh
Rumpunan bunga-bunga begitu cantik menawan untuk dilihat dan dirasakan
Apalagi dinikmati dengan rasa berbunga-bunga
Begitu penuh gairah cita rasa bak pesona rupawan
Selalu mengundang selera penuh keceriaan menawan
Senyum tak hendak henyak dari hati penuh pukau bahagia
Lengkung senyum belum mau pergi dari paras tulusnya
Pesona kedalaman hatinya memberikan rona semangat bagi sekitarnya
Keberadaan dirinya memberikan bias sumber energi yang menakjubkan
Kehadiran dirinya membiaskan bentangan saling berkasih sayang
Saling menghormati
Saling memberi dan menerima
Saling bertutur dengan hati yang damai
Adakah pesona keteduhan sedahsyat itu?
Penuh pancaran pesona kebahagiaan
Keteduhan
Kedamaian
Kerendahan hatinya meninggikan derajat dirinya
Keselarasan jiwanya meninggikan martabat dirinya
Senyumnya selalu menggetarkan jiwa lain untuk ikut berbahagia
Kesantunannya adalah tutur laku tanpa banyak ribuan tutur kata
Sedayu suaranya begitu merebakkan kedalaman penghormatannya
Julang raganya adalah penempatan keberadaan kehidupannya
Suatu kesederhanaan yang membentangkan kekayaan dirinya
Penuh rasa syukur mendalam
Dan itulah selera terindahnya
Suatu selera hidup yang elegan
-LS-

Saturday, June 18, 2011

Pelukan Bahagia

Semangatnya bertumbuh dalam pesona binaran matanya yang cerah dan semeringah
Semoga kau selalu dalam pelukan kebahagiaan dan keteduhan yang bagai tanpa celah retak
Alam bagai iri ingin bercumbu dengan rasa kebahagiaan itu dan terus termangu menunggu
Memandangi rona sang cantik yang sedang dalam pelukan hangatnya kebahagiaan
Dan alam selalu bersabar agar rasa bahagia itu tak luntur darinya dalam masa
-LS-

Thursday, June 16, 2011

I Miss You

My Darling Good Friend,
My Dearly Papa,

I have always been feeling your presence around me
How it is a beautiful feeling for me to have noticed you are still around
Your enthusiasms are left behind here with us
Your charisma remains alive even more vivid
Your charm fills up my daily moment unconditionally
It is so wonderful feeling to have reliased this with me
An enchanting enlightenment that brings my days filled up with such joys
A wonderful feeling indeed
I miss you, Papa
-LS-

Musim Semi Harapan

Hari demi hari terlampaui
Semakin cerah benderang tanpa kelabu
Ia pun semakin cerah merona tak berpangku sendu
Pula semakin tekun akan rasa behagianya yang bersemi menawan
Senyumnya tak lagi lama terkulum pucat
Tawanya tak lagi canggung lepas
Ekspresi jiwanya tak lagi tertahan
Sinar matanya berbinar semangat baru
Rasa percaya dirinya kembali meretas 
Begitu ceria 
Begitu menawan
Begitu bahagia rasanya
Dapat kembali merengkuh dirinya sendiri apa adanya
Walau benalu dalam raganya masih bergelayut enggan 
Menjaga semangat hidupnya tak menjadi keluh
Harapan-harapannya pun semakin menguat teguh
Dengan keyakinan mendalam atas pendampingan Hak Tuhan
Bahwa masa penuh harum warna-warni bunga masih dihirupnya
Hamparan hak pilihnya dalam hidup masih dalam genggamannya
Ia mungkin terpukau
Mungkin pula tercekat
Akan segala kesempatan yang dimilikinya
Akan segala nuansa yang dirasakannya
Namun segalanya lebih berarti dengan adanya kehadiran banyak hati
Penuh kehangatan personal baginya
Bahwa dirinya tidak sendirian
Bahwa dirinya masih memberikan arti bagi lainnya
Melalui tawanya
Melalui percaya dirinya
Melalui keceriaan dirinya
Melalui harapan dirinya
Dengan apa adanya
Tanpa pupus
-LS-

Friday, June 10, 2011

Sang Ufuk & Sang Cantik

Ufuk belum jua bosan untuk bersolek demi menyambut dan menyapa sang cantik yang selalu kembali mempesona alam. "Selamat Pagi Sang Cantik" Semoga hati sang cantik selalu terbusanakan dengan keceriaan, kedamaian, kebahagiaan, ketenangan dan keteduhan. Semua akan terpesona pada sang cantik karena pancaran spektrumnya.
-LS-

Thursday, June 9, 2011

Pesona Bermunajat

Hari demi hari saling bertaut dengan banyak cerita dan wajah bahagia
Banyak senandung yang terus terlantun dengan bebasnya setiap saat
Senandung itu lahir dari saling bertautnya hati yang bebas dan tulus
Untuk saling berbagi tak terukur
Saling memberi pula menerima
Berhulu dari hati yang penuh kasih
Begitu hangat untuk dirasakan
Begitu penuh wajah pesona bahagia
Aku bagai terjerumus daya hisap indah itu
Kubiarkan diriku dalam pusaran hangat itu
Dapat memberi dengan bermunajat padaNYA
Kurasakan kebahagiaan mendalam dapat miliki kesempatan ini
Dengan hati yang utuh penuh rasa kasih tanpa kepura-puraan
Pula dengan niat yang bulat tanpa polesan wajah kepalsuan
Aku memohon dihadapanNYA agar dapat patut bermunajat padaNYA
Untuk kesembuhan dan pemulihan dirinya dari keganasan suatu sel tubuh
Ku bersimpuh untuk memohon mukzizat yang hanyalah mutlak milikNYA
Semoga segala kekuranganku tak menghambat permohonanku padaNYA
Semoga aku layak dan patut untuk dapat terus bermunajat padaNYA
Tiada lah suatu daya apapun bagiku selain bermunajat & mendampingi
Semoga kesempurnaan jiwa & raga berpihak padanya dengan izinNYA
Semoga kebahagiaan, keteduhan dan ketenangan bersemayam padanya
Semoga keceriaan dan kecantikan raganya tak tergeser dari masa
Amin Amin Amin... Dan Beribu Amin Oleh Ribuan Malaikat 
Aku pun bersyukur karena dapat tersenyum bersamanya
Begitu sejuk
-LS-

Wednesday, June 8, 2011

Pesona Malam Untuk Sang Cantik

Awan mendung itu masih tak ingin beranjak selimuti langit malam.
Bulan dan para bintang tak lagi sabar ingin bermain mata untuk bersulang cahaya dengan sang cantik di bumi. Mereka dengan setia terus memancar untuk menarik perhatian sang cantik agar malam menjadi tenang untuk lelapnya dan indah untuk ketenangannya.
-LS-

Sunday, May 22, 2011

Perjuangan Mulia

Badai gelap bagai telah pelan-pelan terhempas dalam jalannya waktu
Suramnya suasana hati telah perlahan berganti wajah menjadi ceria
Ketakutan yang mencekam telah menjadi letupan benderang 
Senyum yang lama sirna telah kembali tersungging menawan
Hati tak lagi gundah karena gelapnya kesendirian menahan pedih
Wajah telah berbinar merona dengan pancar mata yang berpendar
Ia begitu tampil merona akan kemauan semangat terdalamnya
Matanya kembali pancarkan binar-binar rasa percaya dirinya
Membuat wajahnya pun tampil penuh pesona kecantikan alami
Keredupan pancar wajahnya telah terdominasi oleh semangatnya
Semua itu berawal dari kemauannya untuk tetap membuka diri
Pula mau mendengar dan menyambut kehangatan banyak hati
Atas kondisi paru-parunya yang tertawan dalam perang kanker
Dalam perjalanan atas pertarungannya itu
Raganya telah berkali-kali menjerit pedih dan kelu
Akibat radiasi kimia yang harus ia jalani tanpa dapat terbagi bersama
Bagai luluh lantah tersapu panas yang tak terperikan seorang diri
Asa kadang tergoyah walau tak pernah pupus apalagi putus
Namun pedihnya raga mengundang banyak gejolak batinnya
Kesedihan bergelayut semu bahkan menggoda rasa lelah batinnya
Kejenuhan batinnya perlahan memudar dengan bertautnya perhatian
Kadar spiritualitasnya meyakini bahwa Tuhan telah kirimkan berkahNya
Dalam wujud yang ia langsung dapat rasakan merasuki jiwanya
Dengan kehadiran banyak hati yang sejukkan jiwanya
Dengan banyak perhatian yang menenangkan jiwanya
Yang kemudian meluaskan harapan mulianya untuk bertahan
Demi berbuat apa yang perlu diperbuatnya untuk kemaslahatan
Tunaikan kewajibannya yang perlu diselesaikan
Menggapai haknya yang ingin dirangkulnya indah
Adalah suatu kemuliaan sikap hidup yang ditempuhnya
Dalam suasana pilihan yang tak lagi seluas lampaunya
-LS-

Wednesday, May 11, 2011

Kasih & Sayang

Riuh rendah rasa bahagia ini
Akankah ini lekang terhadap waktu
Jiwa yang berpendar-pendar dengan rasa semangat
Bersumber dari senyawa kebahagiaan yang cerah merona
Berdaya tarik pesona ketulusan yang tak terbeli dengan apapun
Suatu rasa pesona yang terus membuat hari penuh daya gairah cipta
Meletupi setiap rongga jiwa
Pula rongga-rongga hati
Terasa penuh kehangatan dengan bertautnya antar hati
Hidup akan terasa susah payah tanpa kasih dan sayang
Jiwa akan terasa kering bila bibit kasih tak tersemaikan
Rasa kasih & sayang adalah gerbang samudra ilmu kehidupan
Sekaligus menjadi kaki tangan pertolongan pembuka kesempitan
-LS-

Saturday, May 7, 2011

Our Lovely Distance

My Dearly Papa,

It has been 5 months you are away from us all
I visit your last home today and read some surah of Qur'an peacefully
I do hope my reading is good enough and sounding as it meant to
Before the reading started
Weather is cool with the clouds hanging down a bit
Sheltering the sunshine from penetrating the ground
All of sudden very soft drizzles are pouring down blessing the earth
Within only very short moment in less than 5 minutes
The clouds then shifting away opening up the sky while I am reading on
It is not only that I feel so peaceful to be at your ground that moment but also my feeling of atmospherical blessing 
No words are good enough to depict my feeling
It is simply beyond my capacity to even put this feeling right on the deck
It is a beautiful feeling
A wonderful feeling
A blessing feeling of being around your ground delivering my prayers
My visit is not only about you, Papa
It is also reminding myself that one day I will be having my last home
No more lavish home but grave
No more colourful clothes but white shroud
With the final bed I rest upon is the ground
Above all is that I will surrender under His law paying for all responsibilities of what I have and have not done 
How that is so very powerful to me realizing of my future destiny
Besides all that, I truly wish we could see each other again one day
Kindling our lost story together during our current distance
As a father and a daughter
As a good friend
As a family
I miss you dearly, Papa
Lots of story I have conveyed to you through the magic of our hearts
May He Always Protect Us All In The Boundless Time and Space
I Love You, Papa
Please Rest In Peace Trailed By Our Sincere Prayers
With My Whole Heart and Care...
-LS-

Friday, May 6, 2011

Ilmu Yang Cantik

Disuatu Jumat siang yang tenang ditengah keramaian
Aku merasakan suatu bertambahnya kebahagiaan mendalam
Bersantap makan siang ala Jepang kontemporer penuh kelezatan
Ditengah atmosfir lokasi ruang makan yang terbuka dengan banyak pandangan
Namun suatu pemandangan yang khusus bagiku ditengah riuh rendahnya kelezatan
Aku dapat bersantap siang bersama seorang sosok wanita cantik dan keluarganya
Seorang sosok yang tidak biasa dengan keluasan jiwa yang luar biasa bagiku
Kadar ketabahannya yang miliki kepatutan menjadi panutan
Kekuatan moril yang miliki kedahsyatan pendarkan kecantikan jiwa raganya
Sungguh tak biasa bagiku untuk dapat saling bersulang kekuatan terdalamnya
Aku terpukau kadang bahkan terpana
Dihadapanku siang itu adalah ladang ilmu yang amatlah luas
Terlukiskan melalui paras yang cantik dengan kedalaman pengalamannya
Begitu mempesonaku dalam banyak aspek dimensi yang pernah kukenal
Ketenangannya menggetarkan
Binar matanya pancarkan keteguhan
Keluhnya tak pernah menguasai nuraninya
Peluhnya telah membuahkan suatu pertahanan kehidupan dengan mekanismenya sendiri
Aku mendadak miskin akan kata sebagai ekspresi kekagumanku dihadapannya kala itu
Suatu penghormatan yang terdalam kucurahkan dengan bersantap bersamanya
Kadang pekik canda muncul ditengah-tengah kami
Kelezatan hidangan berubah wajah menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku
Suatu kebahagiaan tak ternilai miliki kesempatan untuk mengenalnya
Bahkan kesempatan bersantap hidangan bersamanya dihari indahku
Suatu kemuliaan telah dapat belajar darinya melalui kesempatan interaksi
Tak kumiliki apapun untuk kucurahkan rasa hormat dan penghargaanku
Kecuali rasa batin yang mampu untuk kuhantarkan dan kucurahkan
Secara utuh tak retak sedikitpun
Untuk saling membangun kebahagiaan akan arti kehidupan
Kebahagiaan yang terbangun dari hati yang bening & tulus
Semoga kebahagiaan ini dapat saling mengisi...
I care about her with my whole heart
With Deep Respect and Thoughts
-LS-


Inspired by a person who stands up for life with her own strong belief pathing her life moments.

Thursday, March 24, 2011

Saat Yang Sepoy

Siang yang sepoy
Walau terasa amat kelabu karena langit yang terselimuti awan mendung
Hujan bercurah bebas tercundangi dengan angin yang berkelibat hebat
Bunyi hempasan angin beserta curahan hujan memenuhi ruang lepas
Tak ada kupu manis yang bertengger ceria diatas warna kelopak bunga
Tak ada burung yang hendak mengepakkan sayapnya bebas lintasi langit
Hijau daun hanya terus bergolek mengayun terlantun hempasan angin
Semua bagai sendu dalam sepoy
Tak hendak beranjak dari teduhnya angin siang yang sejuk
Secangkir kopi hangat ikut mengisi teduhnya siang yang dingin
Mata tak hendak melihat apapun selain terkulum dalam kelopak
Pikiran tak hendak terpadati dengan perintah yang tak putusnya
Hanya imajinasilah yang menggunakan haknya untuk tampil bebas
Merambah ke berbagai ruang visualisasi untuk wujudkan wajah karya
Tak hendak terhempas pula oleh gangguan sekitar yang hiruk pikuk
Suatu suasana siang yang sepoy penghantar imajinasi untuk berkarya
-LS-

Tuesday, March 22, 2011

Saat Akhir Yang Indah

Suatu rasa keberanian menghadapi perubahan adalah pengalaman yang menentukan dalam suatu masa kehidupan. Menggawangi rasa siap atas rasa kehilangan orang yang paling kukasihi dalam hidupku adalah tak sekejap dapat kufahami. Jauh sebelum ayahandaku wafat, aku bertanya-tanya dalam benak apa rasanya bila kelak aku harus hadapi kenyataan bila sahabatku terkasih harus pergi menghadap Tuhan. Tak ada jawaban apapun dan alam bagai tak bergeming dengan deru pertanyaan itu. Hingga pada suatu masa aku perlahan mendapatkan tanda-tanda akan perjalanan ayahandaku kemudian yang berpamit akan pergi meninggalkan kami semua secara ragawi selamanya. Aku terhenyak dalam pelukan nuraniku sendiri. Aku terpukau dengan kekuatan ikatan batin kami. Aku terpana dengan nyatanya tanda itu sebelum sahabatku berpulang menghadapNya. Aku tak berdaya untuk menahannya agar tak dahulu pergi dalam pusaran Hak Illahi. Karena aku hanyalah pula manusia biasa yang akan pula menerima giliran waktu dalam pusaran Hak Nya. Tak ada hal lain yang dapat kujalani selain segera menata batinku untuk siap dan ikhlas dengan cara yang Tuhan telah tentukan. Ku dudukkan ragaku dan ku hadapkan jiwaku pada Tuhan ditengah malam yang hening bagai tanpa perantara apapun kecuali dimensi rasa kedekatan terhadap Nya untuk bermunajat secara bebas namun mendalam.

Ayahku melemah dan makin melemah karena menurunnya kadar gula darah pada tubuhnya. Aku perhatikan dengan seksama status medis pada monitor dengan sesekali bunyi alat yang setia mendampinginya sepanjang berbaring lemah. Aku berjaga dan mendampinginya dalam waktu dan kesempatan yang kupunya. Aku bicara langsung ke arah telinganya. Aku sampaikan rasa asihku melalui tangan dan jari-jariku yang bagai menyalurkan energi rasa kasih dan sayangku padanya secara tulus. Semua itu terdorong atas persahabatan kami yang tak terbandingkan dengan apapun. Begitu kuatnya keterikatan batin kami sebagai makhluk Tuhan yang saling bertaut dalam persahabatan tanpa terkondisi apapun. Aku sadari bahwa masa baginya akan segera masuki ranah dunia lain. Aku mengiringi masa lemahnya dengan lantunan doa yang kuketahui dapat terus mengisi jiwa ayahku yang kian melemah. Tak kubiarkan ia sendirian dalam ruang kesendiriannya saat berbaring. Kugenggam erat jemarinya juga telapak kakinya. Ayahku memberi reaksi dengan lengan yang bergerak bagai bergetar lembut. Tak putusnya kubelaikan tanganku pada dada, tangan dan kakinya. Kucurahkan segala perhatian dan tenaga yang kupunya untuk mendampingi masa lemah itu.

Dalam munajatku di banyak tengah malam, aku sampaikan dan bermohon pada Tuhan agar aku diizinkan olehNya untuk dapat berbagi sebagian kekuatan ragaku agar ayahku tak mengalami kepayahan atas beban lemahnya fisik selama berbaring. Kurasakan tak butuh waktu lama sejak ku bermunajat hal itu, ayahku menunjukkan status medis yang berubah membaik walau masih tergolong lemah dan tidak stabil namun beliau sadar dan dapat bicara dan mengenali sekelilingnya lagi. Namun terasa cukup aneh karena aku pun bagai merasakan dampaknya dimana ragaku bagai terasa lemah tak bertenaga. Mungkinkah Tuhan memang mengizinkan sebagian kekuatan ragaku menyusupi ruang raga dan jiwa sahabatku terkasih,...ayahku sendiri? Ragaku bagai gontai lemah tanpa adanya rasa kantuk sedikitpun. Aku gunakan kesempatan emas ini untuk berdialog, mendampingi dan membimbingnya menjelang beralihnya kehidupan beliau memasuki dunia lain yang akupun belum pernah mengetahuinya kecuali keyakinan ku akan kekuasaan Tuhan. Bahwa segalanya akan tetap menjadi Hak Nya saat di dunia apalagi kehidupan akhirati. Tidak ada siapapun disekitar kami kecuali aku dan ayahku terkasih. Kubisikkan lembut di telinga kirinya untuk memohon ampunanNya sembari kusematkan tasbih kayu Kokka di jari tangannya lalu berpindah ke telinga kanan untuk bersyukur atas segala Karunia Besar yang telah kami semua terima sebagai Nikmat duniawi yang fana, sebagai jembatan kami untuk beriman lebih dan lebih baik kepadaNya hingga hayat berpangku kembali padaNya. Ayahku dengan tanpa kesulitan berarti mau mengikuti jejak suaraku dan melajukan hitungan tasbihnya dengan layak. Aku terharu mendalam dan tak kuasa menata batin namun mampu menahan gejolak reaksi emosi jiwaku. Aku bagai tak diizinkan oleh ayahku untuk menjauh darinya. Pilu rasanya... Ruang jiwaku bagai menyempit untuk dapat memeluk erat ragawi ayahku dan merengkuh jiwanya dengan kehangatan hati. Karena tanggung jawab lainku yang terus harus berjalan maka aku pun harus sejenak beranjak dari sisi ayahandaku terkasih. Kemudian ku kembali untuk terus melantunkan surat dalam Al-Qur'an dengan tujuan ketenangan bagi ayahku juga kami semua. Ragaku masih lemah bahkan lemas tanpa sebab hingga menjelang kepergiannya pada Kamis malam saat adzan berkumandang, ragaku bagai terasuki zat kekuatan dan aku tak lagi merasa lemah. Entah bagaimana aku bisa menjelaskan apa yang kurasakan dan kualami namun hal itu nyata adanya. Hingga nafas terakhirnya terhembuskan, aku sudah tak lagi mengalami gejolak batin dan aku telah benar-benar ikhlas melepas kepergiannya. Kami semua disekelilingnya menghantarkan pelepasannya dengan yang kami mampu dan sanggup. Selamat Jalan Sahabatku Terkasih...Semoga kau teduh terdampingi para Malaikat dan bersamaNya. Ku betikkan kesempatan untuk merundukkan kepala dan hatiku bertumpu pada kedua kaki ayahku yang terbujur lurus sesaat setelah wafatnya.

Suatu prosesi komunikasi ku terakhir padanya 10 menit sebelum kepergiannya adalah suatu hal yang amat menyentuh jiwa dan hatiku bahkan menyejukkan. Aku tuturkan disisi kanan dan kiri ayahku atas Rasa Terima Kasih kami selaku anak-anak atas segala tenaga dan perhatiannya yang telah tercurahkan kepada kami dengan pendampingan terbaiknya selama hayat hidupnya, kemudian kusampaikan Rasa Maaf kami atas segala kesalahan kekhilafan kami selaku anak-anaknya lalu terakhir kusampaikan bahwa aku dan saudara-saudara kandungku akan melanjutkan semangat-semangatnya. Selesai kusampaikan suara hati & jiwaku padanya, ayahku melelehkan air matanya dari kedua sisi matanya dan beranjak dari raga penatnya untuk selama-lamanya 10 menit setelah dialog personal itu. Begitu amat dalam tak terukur kesempatan yang kudapati dengan dan terhadap ayahku. Begitu Indah, Begitu Lembut, Begitu Meluaskan, Begitu Penuh Kedamaian. TERIMA KASIH wahai sahabatku telah dapat merasakan curahan niat dan hatiku disaat terakhirmu. Aku bersyukur mendalam pula atas kesempatan terakhir ini dapat terjadi karena IzinNYA.

Saat di pembaringan tenangnya di kediaman, aku sama sekali tak terasuki rasa kantuk walau ragaku benar-benar butuhkan istirahat layak. Aku terus mendampingi ayahku kala hening tengah malam menyelimuti suasana pembaringan sahabatku terkasih. Aku kadang pandangi raganya yang membujur dan tak lagi dapat saling bercerita dan berseloroh manis. Batinku tetap berkata-kata lazimnya aku bertutur padanya. Ada suatu keindahan disana, suatu keteduhan namun berbeda dalam nuansa dimensi. Hingga akhirnya fajar pagi masuki tepian horizontal lalu sahabatku siap untuk disucikan dengan ketentuan Tuhan. Kami selaku anak-anaknya tak ketinggalan atas kesempatan ini sebagai penghormatan kami terakhir sebelum menghantarkan beliau ke peristirahatan terakhirnya.

Tak lama berselang, ayahku terbalutkan kain putih bersih sebagai busana terakhirnya untuk berteduh dalam pelukan bumi pertiwi sepanjang masa. Saat raganya terkelilingi oleh banyak pelawat, kuhantarkan ayahku dengan ucapan selamat jalan lalu Rasa Terima Kasih kami para anak atas pendampingannya selama ini hingga titik kehidupan & kemandirian kami masing-masing, berlanjut dengan Permohonan Maaf kami selaku anak-anak dan Semoga ayah kami tenang dan teduh dalam perjalanan berikut untuk menghadap Sang Kuasa. Lalu ku tundukkan kepala dan hatiku bertumpu pada pucuk kaki ayahku yang telah rapih dalam balutan putih bersih. Selamat Jalan, Papa...

I Do Love You In Many Dynamic Ways... Keberadaanmu sungguh sangat tak tergantikan dengan apapun.

Segala cerita hidup sebagai ekspresi rasa kasih dan sayangku padanya memang tak terbandingkan dengan apapun namun tentu aku menyadari bahwa aku tidak boleh mengasihi seseorang melebihi rasa kasihku pada Tuhan Yang Maha BerHak atas segala-galanya di dunia. Ayahku berpulang sebagai kewajiban dirinya terhadap Tuhan maka akupun harus menghantarkan beliau dengan sebaik-baiknya, mendukungnya dengan doa-doa yang sanggup ku hantarkan dengan tanpa beban tanpa putus dalam benak sepanjang ufuk masih tampilkan wajahnya. Selamat Jalan Sahabat Ku Terkasih, Ayahku Terkasih... Terima Kasih atas segala tenaga, perhatian dan kasihmu yang telah tercurahkan selama hayatmu. Tak ada yang dapat membayarkan tanggung-jawabmu selain gemingan doa-doa dari kami... I Do Love You, Papa. With My Whole Heart Without A Single Crack. Please Rest In Peace With Our Sincere Prayers. With Lots Of My Sincere Love...Your "Kiddy Girl" yet the phenomenal one...
-LS-

Saturday, February 19, 2011

Love In The Boundless Time

My Dearly Good Friend,
My Darling Papa,

It has been a while that you were gone away from us all 
However, I still feel your presence here and there on every move we make
There is a good feeling about that, papa
I feel that you are still around us simply in silence
You look even more gorgeous and peaceful with style of spirit
You might not be feeling comfortable with your new existance
But I know you are not in loneliness
You are not in darkness either, papa
You have met your family members
You have met your many friends passing before you
Meanwhile, I keep sending you my LOVE, my thoughts of you, papa
I still keep sending you my thoughtful prayers in the name of HIM
I know that I miss you deeply, sometimes so badly but in control
I still feel the vibration of your love to me and to us all
I can rewind many pictures of our memories together
The picture colours still remain sharp and sparkling yet brightful
I am still enjoying sharing them with people whom I love as well
Some are even still in teary eyes derived from their feeling of you, papa
Tears of wonderful feeling of having had known you and loved you dearly
I am HAPPY for you, papa, without a single second you are left out
I Love You, Papa.  With All My Heart.
With My Whole Heart Without A Single Crack
Please Rest In Peace For Your Next Journey Escorted By His Light
Attended By Many Angels Around You 
Trailed By Many More Of Our Prayers
Remembered By Many Thoughtful Minds
Loved By Many Hearts
So, I Love You, Papa...
Stay Peaceful, Papa...

With All My Heart,
From Your Little Girl In The Boundless Time,
-LS-    

Friday, February 18, 2011

Kebahagiaan Dan Aku

Entah bagaimana aku dapat menjelaskan rasa ini
Yang ku tau adalah rasa teduh dan tenang bergaung mesra
Tersisipkan selalu dengan rasa syukur yang mendalam bertabur kasih
Begitu indah
Begitu menawan
Begitu meredupkan silau gemerlapnya duniawi
Amat menggugah rasa kasihku untuk kusemaikan layak 
Bagai tak terbandingkan dengan kenikmatan duniawi apapun
Semilir merasuki nuraniku
Menghantarkan aku pada dimensi kebahagiaan yang jernih
Bening terpancar langsung dari jiwaku yang tertunduk hormat
Aku sungguh ingin berbagi rasa kebahagiaan ini dengan layak
Dengan kasantunan yang lazim
Dengan kepatutan dihadapanNya
Dengan ketulusan yang murni
Tak ada rekayasa dalam penyampaian rasa kasih sayangku
Karena semua berangkat dari hatiku yang utuh tanpa retak
Aku amat bersyukur mendalam atas anugrah dimensi ini
Suatu dimensi kebahagiaan yang amat menyejukkan jiwaku
Dan rasa ini tak tergadaikan sedikitpun dengan apapun
Aku bermunajat kepadaNya dan dihadapanNya
Semoga aku dapat menyemaikan amanah besar dariNya
Suatu amanah tentang rasa bahagia yang menyejukkan
Kemudian untuk bersyukur kepadaNya
Melalui rasa kasih dan sayang tulus
-LS- 

Saturday, February 12, 2011

Pencipta Kedamaian

Aku tercekat pilu 
Menyaksikan kegaduhan yang tak putusnya
Bumi bagai dipijaki oleh sepak terjang kemarahan 
Bahkan hembusan kebencian yang tak berkesudahan
Apa kiranya yang dapat membuat mereka tersadar dari mimpi buruknya
Agar tak lagi menyakiti jiwa raga orang lain apalagi merampas paksa
Agar tak terus menerus merongrong hak hidup nyawa lain
Agar segera sadar bahwa mereka bukan manusia yang paling benar
Rasa duka terus menyelimuti bumi yang penuh warna cantik gemilang
Alam pun ikut tersedu sedan karena perilaku yang serba merusak
Keselarasan dan perdamaian tak jua muncul dari tidur lelapnya
Entah berapa lama lagi malam-malam yang buruk segera berakhir
Lalu menyambut cerahnya pagi yang mesra dan bersahabat
Tak ada lagi kebencian merebak merasuki bumi
Damai di bumi untuk teduhnya kehidupan
Semoga jiwa kita selalu teduh dan damai
Karena kitalah pencipta perdamaian bumi
-LS-

Friday, February 11, 2011

Berlabuh Dengan Nada

Suasana ruang dimana ku sering semaikan imajinasiku
Jiwaku bagai hanyut dalam suasana sendu mengalun terpesona 
Bagai mengapung dalam wahana alunan nada yang saling beriring
Terbuai indah dengan sauh nafas yang luas dan dalam
Jantungku berdegub hantarkan bulir darahku  
Paru-paruku mengembang menyambut kesejukan 
Mulutku terkatup rapat penuh rasa takjub teduh
Mataku terfokus pada pandangan terjauhnya  
Aku tak sanggup beranjak dari duduk nyamanku
Aku izinkan untaian nada-nada itu berlantun bebas
Memasuki dan menerobosi seluruh sendi ragaku
Hingga menembusi dinding jiwaku yang tergugah
Suasana hatiku pun menjadi terpana pasrah
Otakku terus letupkan gagasan untuk dituangkan
Jari-jariku bagai tak terkendali untuk ikut bertutur
Jalinan huruf dan kata lahir terdampingi alunan
Menjadikan imajinasiku terkumpul berbentuk nyata
Dalam format yand dapat dimengerti orang lain
Walau belum tentu dapat difahami dengan mudah
Namun letupan benak telah tertuang apa adanya
Musik telah menghantarkan aku ke dalam dimensi lain
Memasuki ranah penggapaian imajinasi sekaligus perwujudan
Musik meluaskan jiwaku
Meninggikan semangatku
Menghantarkan imajinasiku
Dengan kedalaman yang menyejukkan
Dengan bentangan yang menggairahkan 
Dengan ketinggian yang mengharukan jiwa 
Musik telah melabuhkan aku pada banyak rona pesona
-LS-

Wednesday, February 9, 2011

Teduh Dari Yakin Bermodal Niat

Pagi yang cerah
Siang yang semarak
Sore yang tenang
Malam yang teduh
Suasana hari yang penuh berbagai rasa
Tak ketinggalan suasana kota yang amatlah hiruk pikuk
Hati bagai bertaut dengan banyak niatan untuk berbuat
Ada suatu ketertarikan tersendiri ditengah banyak kesibukan
Suatu rasa berdimensi luas tak berbentuk yang menyejukkan
Tak kan ada kata yang sesuai untuk menjabarkan rasa itu
Lidah bagai kelu tak daya berucap mengatakan apa adanya 
Otak pun tak sanggup untuk menguakkan dasar logikanya
Hati hanya sanggup terpana menerawangi kesejukan jiwa
Seluruh komponen tubuh bagai iri untuk bergabung bersama
Hanya untuk sekedar merasakan rajutan keteduhan jiwa ini
Otak mulai berani bertanya dari mana asal rasa semua ini
Hati mulai beranjak ingin menyaksikan sumber rasa ini
Lidah masih tak sanggup dan bersimpuh manis dalam posisinya
Nalar mulai membetikkan percikan cahaya untuk menjawab
Rasa teduh dan sejuk pada jiwa karena rasa percaya padaNya
Ketenangan jiwa tercurah karena keyakinan mendalam padaNya
Percaya dan Yakin akan keberadaanNya yang tak pernah jauh
Hanyalah dengan sebuah niat tulus untuk menggapai perhatian Nya 
Begitu indahnya rasa ini hingga air mata pun tak sanggup terbendung
Dunia bagai bersahabat memandangi pendaran jiwa yang teduh
Alam bagai terpikat dengan semarak jiwa yang teduh penuh syukur
Jiwapun terbuai lembut dengan tutur nada-nada alam yang tulus
Saling bersambut tanpa pamrih kecuali untuk saling bertaut teduh
Begitu nyata keberadaanNya
Dengan segala pengasihNya
Ia tak jauh untuk dapat ditemui
Tak pernah pula absen untuk hadir
Tak pula sulit untuk menghadapNya
Kecuali tanpa niat tulus dan keyakinan
Maka semua rasa indah itu tak akan pula pernah hadir dalam jiwa
Karena niat adalah amat murah tapi sering tak mudah untuk terbeli
-LS-

Tuesday, February 8, 2011

Rumah Terminal

Suatu tempat di suatu ruang kota metropolitan
Tak ada yang istimewa untuk menjadi perhatian
Rumah biasa dengan beberapa penghuni tetap
Yang juga acap kali mendapat kunjungan berbagai niatan
Kadang membuat mata penuh akan pandangan tak penting
Telinga pekak dengan berbagai versi tutur tak penting
Tak ketinggalan membuat jiwa terasa tak nyaman
Silih berganti lalu lalang yang sepatutnya tidak masuki ranah keteduhan
Bagai kebisingan rumah yang tak cocok sama sekali disebut kediaman
Amat tak jelas konsep kegiatan didalamnya
Apakah sebagai persinggahan umum kapanpun bagi siapapun
Apakah tempat pertemuan berbagai bidang dan tujuan
Ataukah hanya sekedar untuk makan dan pergi bersauh
Atau mungkin sebagai tempat penitipan yang dianggap aman
Dan mungkin banyak hal-hal lain yang tidak jelas diketahui
Yang jelas hanya satu hal saja
Adalah bagai disebut rumah terminal
Karena lalu lalang yang tak sesuai untuk suatu yang disebut rumah
Apalagi untuk disebut sebagai kediaman
Karena amat jauh dari ketenangan
Jauh dari keteduhan bagi jiwa penghuni
Kering akan koneksitas kemurnian jiwa
Hampa akan kepercayaan yang bening
Semua bergerak sebagai lalu lalang publik
Kadang dentingan piring bagai tempat makan umum gratis
Begitulah suasana nasip suatu tempat yang bagai rumah terminal
Tak terbayangkan bila aku menjadi penghuni dalam lingkup itu
-LS-

Monday, February 7, 2011

Pesona Hari

Pagi yang kelabu
Butiran air halus membasahi hamparan tanah dengan sentuhan yang lembut
Gemericik yang meneduhkan dan menyejukkan pagi yang berwajah kelabu
Secangkir kopi hangat menambah kenikmatan pesona kelabu pagi
Suasana yang sering kulewati di suatu kota di Eropa di musim dingin
Kadang membuat langkah menjadi getir karena dinginnya udara pagi
Namun suasana Eropa bagai merasuki jiwaku
Wajah klasik nan elegan walau ada sudut kota yang terluka parah
Tak sedikitpun merusak wajah nuansa secara menyeluruh & utuh
Tautan antar anggota masyarakat yang berciri khas
Pola tatanan kebiasaan pagi siang sore juga malam
Bagai cerita tanpa lakon khusus selain tentang kehidupan
Wajah rona masyarakat lokal yang tersumber dari 4 musim bergantian
Aku menikmati rona wajah kultur yang miliki cerita sejarah panjang
Suatu kenikmatan yang bersumber dari kenikmatan kultur lainnya
Karena aku terlahir dari suatu bangsa di khatulistiwa yang berwarna
Kaya akan cita rasa dan selera seni budaya yang cantik menggairahkan
Kaya akan dengung dialek dan bahasa sebagai identitas banyak wilayah
Aku bagai merasakan perpaduan yang memperluas pandangan jiwaku
Suatu perpaduan Timur dan Barat yang telah membentuk langkah hidupku
Itulah suatu pesona tersendiri bagi keseharianku
Dan telah menjadi tradisi pribadi yang meluaskan
Suatu kenikmatan dengan rasa syukur mendalam
-LS-

Sunday, February 6, 2011

Gerbong Sekolah

Tiba-tiba ku terhinggapi rindu pada sosoknya
Tiba-tiba ku bagai diburu rasa ingin bertemu dengannya
Tak sanggup rasa ini bermunculan tanpa linangan air mataku
Begitu sendu yang menggelayut tanpa permisi
Gambar kenangan bagai tanpa ingin berhenti menerobosi dinding memoriku
Suatu perjalanan di wilayah Eropa saat ku remaja dengan banyak ceritanya
Ku simak semampuku segala pernyataan dan penjelasannya sepanjang jalan
Didalam gerbong kereta yang tenang dan nyaman 
Di suatu musim panas dengan angin yang sejuk lepas
Sehingga warna alam yang cantik merona amat merasuki ruang pesonaku
Ia mengenakan stelan jas & vest yang elegan berwarna abu-abu muda
Aku mengenakan stelan coklat muda dengan kombinasi kuning musim panas
Kami saling bertutur dalam nada cerita yang ringan saling menimpali
Ada rasa kagumku yang tak dapat ku kibaskan atas kisah filosofisnya
Ada rasa hormatku yang terpaku manis mengetahui perjuangan hidupnya
Terasa begitu lengkap bagiku mendengarkan langsung tanpa perantara
Perjalanan lintas kota yang amat menawan
Karena bagai belajar sambil terdampingi oleh panorama alam Eropa 
Menikmati hangatnya teh sedu diatas gerbong kereta yang terus melaju
Hamparan hijau rumput bersama pegunungan yang menjulang elegan
Ternak biri yang sehat dan berbulu lebat tak ketinggalan hiasi pandanganku
Mata kami kadang tergelitik tak tahan untuk tidak menikmatinya
Berkomentar  ringan lalu kembali pada posisiku mendengar dan menyimaknya
Ia bukanlah sosok terkenal tapi wawasan dan pemikirannya bagai mendunia
Ia tak terkecoh dengan topik yang menghangat di bumi manapun
Namun tak pernah ada minat dengan pergaulan kosong ompong
Ia amat perduli dengan hal-hal yang dapat membangun kemajuan diri
Tidak perdulikan apakah itu lintas agama, latar belakang hingga benua
Ia fahami bahwa ilmu selalu siap untuk direngkuh sesuai kemauan diri
Semangat yang terus mengepak bebas tanpa pupus
Optimisme yang diyakininya walau kadang pasang dan surut
Hingga ia merasakan perjalanan nyaman di gerbong itu dengan aku
Setelah banyak tangga kehidupan ia tapaki dalam penanjakan bermakna
Merangkai banyak jalinan dengan dunia manapun tanpa kecanggungan
Aku menyaksikan pelajaran itu bukan hanya teori lepasan belaka
Pelajaran sebagai bagian dari pendidikanku dari guru besarku
Ia bukanlah contoh panggung tapi nyata dalam keseharian
Ia bukanlah pendongeng nasib orang lain tapi perjuangannya
Menyadari bahwa dunia adalah ladang untuk berbuat kebaikan
Membangun & mengisi arti kehidupan lalu ciptakan keteduhan
Ia hanyalah sosok sahabat yang sederhana yang ku panggil papa
Ia memang seorang ayah kandungku yang kini telah tiada
-LS- 

Thursday, February 3, 2011

Busana Alim Sang Preman

Ia seorang pongah nan bodoh berpura-pura alim santun
Yang tak tau banyak hal kecuali mencuri dan merampas
Caranya pun bagai ikan teri yang mengerang kekeringan
Karena ia bodoh maka mencurinya pun cara yang bodoh
Suatu timbangan kebodohan yang seimbang
Dan karena bodohnya maka ia tak mengenal Tuhan
Hanya tau berpura-pura saja menghadap Tuhan 
Bahkan berani menapaki rumah Tuhan dengan kebohongan
Pekerjaannya pun sebatas rendahan yang hanya diperintah
Tak ada prestasi istimewa apalagi memberi kebaikan layak
Kaum yang kehilangan haknya setelah pencurian itu
Hanya tersenyum senang
Karena ia telah mengambil alih tanggung jawab pemilik
Konsekwensi yang tak ringan bahkan akan merusak dirinya
Ada hak para yatim didalamnya
Ada hak banyak nyawa lain dalam hasil curiannya
Bentuk hak yang tidak sesederhana kosa katanya
Ada pajak akhirat pemilik yang telah dimakannya
Peluhnya tak dapat terbasuh air rahmatan Nya  
Darahnya menghitam mengedari raga yang kotor 
Bahkan nafasnya pun berbau busuk yang menyebalkan
Para setan pun enggan berbagi salam dan menyapanya
Entah di dunia mana ia kini berpijak
Apalagi setelah banyak nyawa & pasang mata melihatnya
Melihat kekotoran pula kecurangannya yang ganas 
Melihat kehidupannya yang telanjang segala arah
Hingga suatu masa berkata demi keadilan
Dimana tak satupun manusia dapat menolongnya
Karena sang anak pun tak sadar apapun tentang dunia
Apalagi untuk fahami urusan akhirat yang serba adil
Tak pula sanggup mohonkan ampunanNya atas nista dirinya
Pihak lain pun tak kuasa berdoa karena raganya pun kotor
Mereka semua terjerat dalam siksa buatannya sendiri
Hanya karena seorang berpura-pura alim untuk mencuri
Seorang preman bersarung alim berprofesi maling
-LS- 

Sunday, January 30, 2011

Peninggalan Jiwa Mandiri

Kurasakan hari-hari yang saling memberikan tautan ilmu dan pengetahuan yang membentangkan banyak wawasan. Masa bagai penuh dendang dengan rasa Syukurku yang dalam dan menjulang tinggi menembusi dinding-dinding imajinasiku. Yang kurasakan adalah teduhnya bersama rasa syukur itu. Suatu perangai batin yang menyejukkan tak terbandingkan dengan apapun, apalagi hanya dengan sekedar harta.

Pesona syukur terbangun dengan banyak wajah pengalaman yang kadang menaiki tebing curam juga menuruni perbukitan dan tebing yang licin, pula menapaki hamparan luasnya keindahan. Apapun wajah itu, aku tetap setia bersama wajah-wajah itu tanpa ingin berpaling apalagi berpaling dari Yang Maha Kuasa, walau tak dipungkiri ada pula rasa penat yang menusuk dalam. Tak ketinggalan pula lepasan bola-bola amanah dan pesan ayahku agar aku mampu membangun diri untuk dapat berbuat kebaikan bagi orang lain, selain untuk mampu menapaki ruang hidupku sendiri dan maju menuju cita-cita yang luhur. Bahwa menurutnya, aku tak miliki tanggung jawab secara langsung atas kelangsungan hidup orang lain kecuali mereka sendiri yang mengupayakannya dan aku dapat berdampingan untuk membantu sesuai ukurannya. Untuk terus tunaikan kewajibanku dengan baik. Begitulah salah satu pesan ayahku untuk aku dapat memahaminya.  
  
Aku ditinggalkannya suatu kebanggaan untuk kemandirianku sendiri ditengah-tengah fasilitas duniawi yang erat disekitarku. Aku dimintanya untuk meraih cita-citaku sendiri dengan cara yang baik tanpa mengganggu hak ruang hidup lainnya. Beliau berpesan hanya sekali saja bahwa aku tidak boleh terlambat untuk menghadiri apapun yang menjadi kewajibanku, bahwa aku sudah siap 15 menit sebelum waktu dimulai, dan pesan itu masih amat melekat erat. Beliau santunkan aku sebuah filosofi agar aku datang ke lokasi kerja sebelum pegawai datang dan meninggalkan tempat kerja setelah pegawai. Filosofi bermakna bentangan penghormatan tak hanya terhadap diri sendiri tetapi juga orang lain. Begitulah salah satu pesan ayahku terkasih.

Entah berapa banyak pesan-pesannya yang tak tercatat dalam angka, namun semua tercatat oleh nalar yang tertanam dalam benak, rapih tersimpan menjadi kenangan indah tak ternilai.
Bola mataku kadang terbenam dalam air mata yang bersumber dari lubuk hatiku. Kenangan yang amat menyejukkan jiwa dan batinku...
-LS-

Saturday, January 29, 2011

Berpangkat Kebodohan

Ia hanyalah bagai seonggok daging berjalan tanpa nalar
Tanpa punya perangai layaknya manusia yang luhur
Tanpa pula rasa malu karena perangai yang tanpa busana
Tanpa punya ketrampilan istimewa kecuali mencuri
Dengan menthal preman berkedok pekerja santun
Aah, penuh kepura-puraan
Penuh kemunafikan
Padat kebohongan
Kaya akan sifat lupa diri darimana dia berawal
Miskin akan rasa takut pada Tuhan yang Kuasa
Melarat akan ilmu kehidupan yang jujur beramanah
Membuatnya tidak pernah berterima kasih
Apalagi bersyukur pada Nya karena uluran tangan lain
Ia hanyalah seonggok yang pongah nan kaya akan kebodohan
Berperan bagai ia yang paling pintar bahkan super berkuasa
Ooh, itulah sesungguhnya kebodohan yang paling tinggi pangkatnya
Kebodohan yang berdampingan dengan kemunafikan ekstrimnya
Telah membawanya berjalan tanpa busana ragawi dan rohani
Ia bahkan telah menjadi tontonan banyak pasang mata tak terhitung
Pasangan mata mengikuti gerak gemulai culasnya
Menantikan akan kemana arah drama buatannya sendiri itu
Terjungkal kah ?
Atau melenggang dengan punggung yang berat akan cacat cela ?
Ataukah bersolek dengan coretan tengik berbau busuk diwajahnya ?
Atau mungkin berselempang tali rajuk yang akan menjerat lehernya sendiri ?
Tentu semua hanyalah terjawab dengan ruang waktu
Karena waktu tak pernah sedikitpun menipu kehidupan kita
Tak pernah pula menjerumuskan kaum yang jujur luhur hati
Karena waktu amatlah patuh pada Tuhan yang Kuasa
Kecuali karena kelakuannya sendiri
Itulah manusia berpangkat kebodohan
Berderajat keculasan
Bermartabat penipuan
Berselera kerakusan
Tamak akan harta yang bukan haknya
Tak perduli apa yang dilahapnya adalah haram
Akankah ia berselera makan dengan rasa getirnya peluh orang lain ?
Aah, semoga ia tak lagi berbohong dengan rasa makanan di piringnya.
-LS-

Thursday, January 20, 2011

Kenangan Termahal

Ada masa dimana jari-jariku menari lincah padukan dan mainkan nada-nada berirama
Irama nada yang lahir dengan sendirinya dari lubuk keceriaan yang tanpa     dibuat-buat
Mengalir bagai air bercurah dari langit lepas dengan tuangan yang teduh tak berlebihan
Permainan nada-nada itu kadang teriring oleh linangan air mataku
Sesaat banyak kenangan bagai berebut tempat memasuki ruang memoriku
Meminta perhatian hatiku untuk menyambutnya dan kemudian terbuai sendu
Tetesan air mata telah menyambut kenangan itu masuki hatiku dari memoriku
Ayahku telah banyak memainkan nada-nada cantik nan ceria saat kecilku
Di setiap sore tanpa perduli cuaca pikirannya atas banyak pekerjaannya
Aku menari riang bersama saudara kandungku
Berputar berloncatan dengan keceriaan yang polos mengiringi dendang irama yang tulus darinya
Kadang bunyi nyanyian tanpa cerita yang jelas terlantunkan dari bibir kecilku
Menyanyikan gambaran dunia kecilku dari imajinasi yang berputar tanpa arah
Musik telah membuat jiwa kami bagai mengapung diatas air yang bening dan sejuk
Begitu mengesankan
Begitu membahagiakan
Bagai menyaksikan dalamnya dasar laut dengan jernih dari permukaan air teduh
Pula menyaksikan indahnya langit dengan ketinggian yang tak terbatas apapun
Begitulah bagaimana musik telah menautkan kami dalam bentangan kasih sayang
Dalam lajunya waktu hidup ini
Titian nada-nadaku telah membawaku masuk dalam banyak ruang kenangan
Demikian pula saat ku dengarkan nikmatnya kemolekan titian musik jazz
Aku bagai berlumuran dengan rasa haru yang menggelitik dalam rona
Karena ayahku miliki ruang jiwa bagi lantunan musik jazz yang renyah
Ia bukanlah musisi namun telah ceritakan jiwanya dalam format musiknya
Dengan ketiadaannya kini
Musik yang kumainkan dan dengarkan menjadi penghantar kenangan mahal
Suatu suasana hati yang sungguh amat indah bagai pendaran jutaan bintang
Terima Kasih wahai ayahku terkasih
Kau telah banyak bukakan pintu penghormatan bagi hidupku
Kau telah menapaki ruang hidup menjunjung derajat martabat kami
Semoga engkau teduh dalam perlindunganNya untuk menghadapNya
Teriringi oleh doa kami dan musik yang telah kupersembahkan untukmu
-LS-

Aku persembahkan musik instrumental berjudul "Indonesia-Ku" dan "Dream" untuk ayahku terkasih pada hari ulang tahunnya yang terakhir sebelum wafatnya di akhir 2010 lalu. 

Sunday, January 16, 2011

Kampung Emas

Ku tapakkan kakiku masuki lapangan sederhana berbalut warna hijau
Tampak terbengkalai juga menua terhadap masa yang lewat tak hentinya
Bagai teronggok tanpa perhatian mereka yang tinggal disekitarnya itu
Lalu lalang orang tak membuatnya ia menjadi perhatian
Sesekali ku lempar pandanganku pada banyak kenangan masa kecilku
Suatu kampung sederhana yang telah membawaku pada banyak perjalanan
Suatu perjalanan yang ditempa oleh banyak ragam warna pengalaman
Telapak kecilku merasakan hangatnya tanah merah untuk berlarian
Jari tanganku pun tak ingin ketinggalan bermain kerling kelereng
Otot kaki dan tanganku tak ingin ketinggalan untuk bulu tangkis
Banyak lagi yang tak bisa ku ulangi dalam terbatasnya kata-kata
Semua permainan sederhana itu telah membawaku ke banyak pengertian
Suatu pengertian tentang kehidupan yang amat mendasar
Kehidupan dengan kesederhanaan sikap dengan filosofi yang luas juga dalam
Yang kemudian melahirkan banyak kekayaan hidup dalam banyak ruang kehidupan
Pertalian hati dengam banyak hati lain yang tulus dan bening akan kebaikan
Rahmatan Tuhan yang tiada putus dan hentinya akan kebutuhan dasar hidup
Kebebasan raga dalam banyak kegiatan untuk tujuan yang diinginkan
Kesanggupan berfikir untuk merancang suatu kreasi yang bermanfaat
Semua bagai berangkat dari kampung sederhana yang kini kian pekik
Suatu kesederhanaan yang nyata melahirkan luasnya hamparan kekayaan
-LS-

Friday, January 14, 2011

Topang Renta

Yang renta
Kurus kering
Sebatang kara
Beratap tak kokoh
Beralas debu dan serangga
Berhawa udara tak layak hirup
Tak banyak kata untuk menjelaskan dirinya
Tak lagi sanggup menopang raganya sendiri
Apalagi untuk menafkahi dirinya sendiri
Yang dimilikinya hanyalah harapan bantuan
Karena kemiskinan telah mendera jiwa raganya
Ketidakberdayaan telah menempa kesanggupannya
Entah apa yang telah terjadi pada dirinya
Apakah karena kehendak alami dengan izin Tuhan
Ataukah karena kondisi upaya hidupnya yang terbatas
Bukanlah urusanku untuk betanya-tanya dalam benak
Yang ku tau adalah kondisi itu menjadi saat yang mengetuk hati
Menguji pula keperdulian diri terhadap hak hidup orang yang lemah
Yang telah putus dari kesanggupannya untuk mandiri 
Yang telah pupus dari kekuatan raganya untuk bangkit   
Hanyalah suatu harapan amat kecil yang dimilikinya
Semoga ia masih miliki kemauan untuk beriman
-LS-

Wednesday, January 12, 2011

Lahirnya Berpribadi

Dudukmu adalah kesabaranmu
Tuturmu adalah kejujuranmu
Lakumu adalah pancaran jiwamu
Langkahmu adalah bobot dirimu
Berdirimu adalah keteguhanmu
Senyummu adalah ketulusanmu
Pandanganmu adalah kecerdasanmu
Pendengaranmu adalah wawasanmu
Tawamu adalah wajah hatimu
Bahasamu adalah elegansimu
Intonasimu adalah kesantunanmu
Bagaimana dengan dirimu ?
Karena semua saling bertaut lahir menjadi pribadimu
Lalu bagaimana dengan kwalitasmu ?
-LS-

Tuesday, January 11, 2011

A Path Reminder

                                                      photo by Lakshmi Sekar
A dearest friend wrote me her expression of sympathy upon the great loss of our beloved and loving father. It reminds me a lot of how life is so very foremost with time and we all shall fill up every moment of chances while we could. Sacrificing means nothing in life without our purpose of conveying positive energies to surroundings and passing on what we have enough to others. Taking too much of anything would make life looking and feeling so very sick and somehow dull even so uninspiring. Giving some of what we have with care and kind thoughts are not giving away anything wastefully. It is another kind of private investment in which no mathematical formula can be regarded right and fair.




"Our deepest condolences on the loss of your beloved Dad.

Your Dad had done so many good things to other people. There are not many people in this world like your Dad, Mit. I know your family will keep this spirit to his children, grandchildren, and so on.

Also your father must have felt so happy, dikelilingi oleh keluarga dan kerabat pada waktu kepergiannya ya.."
-mhm-


I Thank You dearly for her kind and sincere expression upon our loss. Another thought is that when we come across with such great loss, a true friend is always around us, replacing the missing words in the space of our mind, filling up more spirits and reminding of what we might have forgotten about.
-LS-



Monday, January 10, 2011

Calo Nyawa

Rupa begitu banyak
Ada yang tanpa polesan pemanis
Ada yang petarung kehidupan alami
Ada yang lugu bertabur bintang kejujuran
Ada yang gemulai dalam kejahatan & keculasan
Berbagai rupa lain yang tak tersuguh dalam kata
Segala rona dan pesona marak dalam kumpulan manusia
Untuk saling bertaut menumbuhkan kehidupan sementara
Ada yang penuh persaingan mewujudkan tujuan kefanaannya
Namun banyak pula yang membangun kehidupan dengan filosofi
Memulai dari dasar dengan fondasi kesungguhan dan upaya murni
Hamparan tantangan terbentang luas untuk dilalui dengan sabar
Tidak semudah memetik buah dari pohon dan tanah milik orang lain
Segalanya dimulai dengan tangan berbalut peluh yang rancah
Diawali dengan teriknya keberanian untuk menanam
Didampingi dengan semangat yang semakin bertumbuh kuat
Menaiki bukit demi bukit dengan wacana kesederhanaan
Hingga keyakinan menuju puncak indah mulai singgah dalam benak
Banyak pemandangan yang telah terlewati
Banyak tebing curam berbatu yang telah terlampaui
Tak ada sedikitpun cita-cita itu pupus apalagi patah sia-sia
Kesungguhan, kegigihan, kesabaran, kesederhanaan dan berhemat
Telah membawa kaum ini melihat pemandangam dari puncak bukit
Indah dengan kesejukan yang berdamai dengan alam sekitar 
Nyaman terakibat upayanya sendiri terbukti dalam peringkat
Tak ada rekayasa apalagi kepura-puraan yang semu palsu 
Keindahan bukit terasa elok sepanjang waktu dan musim
Walau kadang berawan mendung dengan hentakan petir
Kehidupan tetap berlabuh teduh dengan wajah alaminya
Ada jiwa-jiwa lain berangan berlabuh dengan wajah serupa
Namun tak daya dapat segera membangun perahu kokohnya
Tak daya pula mengisi waktu untuk membangun dengan ilmu
Hanyalah terwakili dengan rasa kepanikan karena angan-angan
Waktu terus berjalan mengurangi kesempatan baik mereka
Tak ada jalan lain yang cepat apalagi mudah
Selain untuk ikut menaiki tapak yang telah rapih tertata
Tanpa restu dari sang pembangun yang bening pandang
Akar-akar rumput indah pun tak rela terinjak olehnya
Namun tak daya untuk melagukan kepedihan rasanya
Semakin jauh tapak hitamnya melaju
Semakin keruh pula sepak terjang niat kelamnya
Demi radius kebebasan untuk menggapai kuat
Demi menutupi wajah lainnya yang sering berubah
Berdampingan dengan kaum calo berpedang tipu lidah 
Menawarkan dan menjual angan-angan
Meminjamkan kepalsuan yang gemerlap
Mengabdi untuk kekuasaan yang sesaat
Amatlah berbanding terbalik dengan kaum pejuang murni
Yang mengenal kehidupan abadi pada kurun waktu kemudian
Kaum limbung adalah mereka yang menjadi calo nyawa
Yaitu kaum yang bergelut resiko untuk nyawanya sendiri
Kaum yang sulit berdampingan dengan kaum pejuang murni
-LS-

Sunday, January 9, 2011

Kediaman Terakhir, Rumah Terakhir


Puncak Bukit Peristirahatan Terakhir Yang Tenang & Teduh
"The Last Home, The Last House"

  




Lambang Para Ketiga Penerus
Ia mendedikasikan hidupnya untuk derajat & martabat para tiga penerusnya
dengan cara yang sederhana
tetapi tidak dengan dampak yang sederhana

Saturday, January 8, 2011

Ladang Amanah

Ada yang tak biasa hari-hari ini
Yang biasanya ku langsung bisa temui
Yang biasanya ku langsung bisa bertanya
Tak ada lagi di suatu kesempatan kehidupanku
Ada yang hilang dalam pandang kasat mataku
Ada yang pupus dalam ruang canda tawaku
Tapi kesan kharismanya tak sirna karenanya
Segala petuah nasehat juga pesan-pesannya
Masih terus melekat erat dalam benak hati
Bercokol kuat berakarkan rasa hormatku padanya
Bersemi teduh dalam semilir kerinduan mendalam
Aku tak mengabdikan hidupku padanya
Hanyalah rasa bakti ku yang tulus padanya
Segala yang kulalui adalah peristiwa indah
Yang paling terindah adalah rasa Terima Kasihku
Dan rasa Syukur ku pada Yang Maha Penyantun
Terungkap dalam ragam kegiatan keseharianku
Kukiprahkan amanahnya kesegala penjuru alam
Kuhadapkan wajahku pada yang Maha berHak
Kutitipkan laku dan tuturku menjunjung kebaktianku
Semua terasa indah bahkan amat indah bertajuk rona
Dalam bentangan kurun waktu kehidupan kami yang fana
Kesempatan akan selalu datang dan pergi dan kemudian lenyap
Terkikis, tergerus, terhanyut oleh waktu menjadi wajah kenangan
Tak terhitung jumlah kenangan itu
Tak berbentuk sama kenangan itu
Tak pula tergeser dari ruang hati
Aku hanyalah insan yang masih terus belajar untuk berbakti
Walau dalam wacana dan kesempatan yang berbeda dimensi
-LS-

Ayahku telah tiada dan meninggalkan hamparan luas dan dalamnya kenangan

Sunday, January 2, 2011

The End of The Hill, The Peak of Life

Rest In Peace

It was a month ago, a decent life builder, my guru, my good friend and a good father, passed away peacefully on December 2nd 2010 surrounded by families and many others. He had lived his life with one start for many good things he could possibly encounter for the grace of others. He remained humble until the end from his very first start. He had seen the world enough, filled up his life and got his duty done not only for himself but others. His charisma remains in the space of many hearts whom have known him. His charm had enchanted many enthusiastic spirits in many places he had been in the world. May He Rest In Peace Trailed By Sincere Prayers From Family and Many Others.


The Wings of Angels, The Colour of Angels
An open space up on the hill with a peaceful scenery was his personal wish of his last Home. He wanted to be buried peacefully with a little touch of his last artistic ideas. He knew he would need No physical grandeur in his final rest but sincere prayers in decent way and therefore had left us here a symbolic eternity.
A Beautiful Place For A Final Peaceful Rest. May His Spirit Be Surrounded by Many Angels Heading To The Open Gate of Heaven.
I will miss you, Papa... There will be a time when we all be meeting up again one day. THANK YOU to have brought us up here to the point of our own life and we will be continuing your spirit and enthusiasms. With Sincere Prayers For You and Thoughts of You Always, Papa.   -LS-