Wednesday, February 9, 2011

Teduh Dari Yakin Bermodal Niat

Pagi yang cerah
Siang yang semarak
Sore yang tenang
Malam yang teduh
Suasana hari yang penuh berbagai rasa
Tak ketinggalan suasana kota yang amatlah hiruk pikuk
Hati bagai bertaut dengan banyak niatan untuk berbuat
Ada suatu ketertarikan tersendiri ditengah banyak kesibukan
Suatu rasa berdimensi luas tak berbentuk yang menyejukkan
Tak kan ada kata yang sesuai untuk menjabarkan rasa itu
Lidah bagai kelu tak daya berucap mengatakan apa adanya 
Otak pun tak sanggup untuk menguakkan dasar logikanya
Hati hanya sanggup terpana menerawangi kesejukan jiwa
Seluruh komponen tubuh bagai iri untuk bergabung bersama
Hanya untuk sekedar merasakan rajutan keteduhan jiwa ini
Otak mulai berani bertanya dari mana asal rasa semua ini
Hati mulai beranjak ingin menyaksikan sumber rasa ini
Lidah masih tak sanggup dan bersimpuh manis dalam posisinya
Nalar mulai membetikkan percikan cahaya untuk menjawab
Rasa teduh dan sejuk pada jiwa karena rasa percaya padaNya
Ketenangan jiwa tercurah karena keyakinan mendalam padaNya
Percaya dan Yakin akan keberadaanNya yang tak pernah jauh
Hanyalah dengan sebuah niat tulus untuk menggapai perhatian Nya 
Begitu indahnya rasa ini hingga air mata pun tak sanggup terbendung
Dunia bagai bersahabat memandangi pendaran jiwa yang teduh
Alam bagai terpikat dengan semarak jiwa yang teduh penuh syukur
Jiwapun terbuai lembut dengan tutur nada-nada alam yang tulus
Saling bersambut tanpa pamrih kecuali untuk saling bertaut teduh
Begitu nyata keberadaanNya
Dengan segala pengasihNya
Ia tak jauh untuk dapat ditemui
Tak pernah pula absen untuk hadir
Tak pula sulit untuk menghadapNya
Kecuali tanpa niat tulus dan keyakinan
Maka semua rasa indah itu tak akan pula pernah hadir dalam jiwa
Karena niat adalah amat murah tapi sering tak mudah untuk terbeli
-LS-

No comments:

Post a Comment