Sunday, December 19, 2010

Topeng Kefanaan

Dalam kefanaan ini
Ada kaum yang hidup dengan topeng bahkan berlapis-lapis
Hidup bermandikan dengan gemerlapnya keinginan yang muluk
Tak daya untuk memiliki rupa keinginannya
Tak daya menahan gelora nafsu gelapnya
Nurani dikuasai oleh kepicikan
Hati menghitam oleh karakusannya
Berperilaku seribu wajah yang memudar
Amatlah sering mereka menyebut nama Tuhan
Tak pula patah arang untuk menghadap 'tuhannya'
Itulah kemunafikannya sebagai topeng lapisan pertamanya
Mereka tertawa dan menikmati raga hidupnya dari yang bukan haknya
Bersenyawa dengan kebohongan dan kecurangan
Berdampingan dengan nafsu serakahnya yang membumbung tak terbendung
Mereka terus melibas bahkan mengeruk sejauh gapaian raganya
Merampas banyak hak nyawa lain untuk rongga mulutnya sendiri
Tak perduli apa yang didapatnya adalah penipuan terhadap dirinya sendiri
Tak perduli cara mendapatkannya adalah kemudian menelanjangi dirinya sendiri
Membawanya hidup bagai tanpa busana ragawi karena pergunjingan yang menohok
Tanpa pula busana rohani yang layak karena Tuhan mengetahui segala isi jagad
Nafsu gelap telah menggiringnya pada keserakahan dan kecurangan
Pula telah membuat perjalanannya menjadi semakin gelap & tersesat
Kesadarannya terkikis akibat nurani yang semakin keruh pekat
Pilu menyaksikan mereka yang bertopeng pula tersesat
Karena mereka sebenarnya sedang menuju pada kehancurannya sendiri
Suatu arah kehancuran yang tak diinginkannya tapi dibangunnya sendiri
Sampai kapan mereka dapat hidup berpura-pura atas kesempatan yang bukan haknya
Tuhan telah memberikan kebebasan pada setiap insani untuk kesempatan apapun dimanapun bagaimanapun
Namun rancangan Hak adalah mutlak bagiNya untuk setiap dari insan
Satu-satunya yang sejati sekaligus menjadi musuhnya adalah waktu
-LS-

No comments: