Friday, July 19, 2013

Ala Parasit

Makhluk yang berwajah yang disebut manusia 
Begitu banyak rupa berdampingan erat dengan perilakunya
Yang sejuk
Yang santun
Yang pongah
Pula ada yang amat tidak tahu diri
Yang gemar bermimpi indah dengan alas menthal yang koyak 
Terlahir sebagai sosok yang sehat dan normal jasmani rohaninya
Bahkan yang seharusnya disebut sebagai pejantan tulen 
Hanya gemar dengan euphoria dan hedonisme yang menipu
Mengecap kesesatan yang dibuatnya sendiri hari demi hari
Tak ingin ia menggerakkan pikiran dan raganya untuk bekerja
Tetapi amat gemar bekerja untuk melahap suguhan gratis dimanapun
Ia akan hadir paling awal dan tanpa perlu di-absen sekalipun keberadaannya
Tak cukup dengan itu hari-harinya berjalan bebas 
Ia pun tak akan segan untuk meminta paksa belas kasihan orang lain
Bergerak kesana kemari bagai dia yang memiliki wajah dunia secara gratis 
Merasa sudah tua renta tanpa sadar bahwa sebelumnya pernah lebih muda
Tanpa mau bekerja sebagai takdirnya hidup dengan jenis kelaminnya
Manusia berwajah hewan penghisap lebih seram dari hewan buas
Berwatak parasit yang hanya bisa dibasmi dengan petaka 
Saat muda gemar berpora ria hanya tentang dirinya sendiri
Ia akan pupus dalam pesta pora siksa kegelapan di kemudian
Semoga segera sadar bahwa rentanya bergelayut pada waktu
Detak waktu bergulir tenang namun pasti
Dan waktu akan memberi kepastian itu
-LS-